PENGERTIAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa harus mengurangi
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan dari generasi yang akan datang. Untuk
menjaga kelestarian lingkungan agar kualitas lingkungan tetap terjaga, maka
pembangunan berkelanjutan harus memperhatikan pemanfaatan lingkungan hidup dan
kelestariannya.
Pembangunan berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan.
Lebih luas daripada itu, pembangunan berkelanjutan mencakup tiga lingkup
kebijakan: pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan.
Dokumen-dokumen PBB, terutama dokumen hasil World Summit 2005 menyebut ketiga
hal dimensi tersebut saling terkait dan merupakan pilar pendorong bagi
pembangunan berkelanjutan
PENGERTIAN DARI PARA
AHLI
Menurut
Brundtland Report dari PBB, 1987:
Pembangunan berkelanjutan adalah terjemahan dari Bahasa Inggris sustainabel
development. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan
berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan
kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.
Budimanta
(2005) menyatakan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah suatu cara pandang mengenai kegiatan yang
dilakukan secara sistematis dan terencana dalam kerangka peningkatan
kesejahteraan, kualitas kehidupan dan lingkungan umat manusia tanpa mengurangi
akses dan kesempatan kepada generasi yang akan datang untuk menikmati dan
memanfaatkannya.
Menurut
Salim (2003), pembangunan berkelanjutan
harus diarahkan pada pemberantasan kemiskinan (sasaran ekonomi), perimbangan:
ekuitisosial yang adil (sasaran sosial) dan kualitas tinggi, kehidupan
lingkungan hidup (sasaran lingkungan). Untuk ini secara sadar diusahakan
investasi dalam modal: ekonomi (finansial, modal mesin, dll), modal sosial
(investasi pendidikan, kesehatan dan keakraban sosial) dan modal lingkungan
(investasi-sumber daya alam diperbaharui dan daur-ulang serta substitusi sumber
daya alam yang tak terbaharui).
Menurut
Marlina (2009) mengatakan pembangunan berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan.
Lebih luas dari itu, pembangunan berkelanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan:
pembangunan ekonomi, pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan (selanjutnya disebut 3 Pilar Pembangunan
berkelanjutan).
Aspek sosial, maksudnya pembangunan yang berdimensi
pada manusia dalam hal interaksi, interrelasi dan interdependesi. Yang erat
kaitannya juga dengan aspek budaya. Tidak hanya pada permasalahan ekonomi,
pembangunan berkelanjutan untuk menjaga keberlangsungan budaya dari sebuah
masyarakat supaya sebuah amsyarakat tetap bisa eksis untuk menjalani kehidupan
serta mempunyai sampai masa mendatang. Faktor lingkungan (ekologi) yang
diperlukan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan ialah a)
terpeliharanya proses ekologi yang esensial, b) tersedianya sumberdaya yang
cukup, dan c) lingkungan sosial- budaya dan ekonomi yang sesuai (Otto, 2004).
Pembangunan berkelanjutan dirumuskan sebagai
pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak pemenuhan
kebutuhan generasi mendatang. Pembangunan berkelanjutan mengandung makna
jaminan mutu kehidupan manusia dan tidak melampaui kemampuan ekosistem untuk
mendukungnya. Dengan demikian pengertian pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pada saat ini tanpa mengurangi
kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka
(Sudarmadji, 2008).
Tujuan akhir setiap usaha pembangunan ialah
memperlakukan manusia, laki-laki, perempuan, anak-anak sebagai tujuan, untuk
memperbaiki kondisi manusia dan memperbesar pilihan manusia. Salah satu yang
menjadi bagian dari pembangunan berkelanjutan adalah dimensi manusia atau bisa
juga disebut dengan ‘pembangunan manusia’. Ada empat komponen utama dalam
paradigma pembangunan manusia, yaitu pemerataan atau kesetaraan (equity),
berkelanjutan, produktivitas dan pemberdayaan (Firdaus, 1998).